Rumah produksi baru spaceman slot asal Indonesia, SOEX Entertainment, resmi meluncurkan film perdana mereka yang berjudul “DILANJUTKAN SALAH, DISUDAHI PERIH”. Film ini menjadi debut perdana SOEX di dunia perfilman Tanah Air dan langsung menarik perhatian publik karena judulnya yang unik, menyiratkan konflik emosional mendalam yang akrab bagi banyak penonton.
Cerita yang Menggugah Perasaan
Film ini menyuguhkan narasi realistis tentang cinta yang rumit, luka batin yang mendalam, dan pertarungan antara logika dan perasaan.
Disutradarai oleh Dita Arlina, film ini ditulis berdasarkan skenario orisinal yang banyak terinspirasi dari kisah nyata dan fenomena sosial yang sering terjadi di kalangan anak muda saat ini. Cerita ini tidak hanya mengangkat romansa, tapi juga mengulik aspek psikologis dari hubungan yang penuh ketergantungan emosional.
Produksi yang Matang dan Sinematografi yang Estetik
SOEX Entertainment menunjukkan keseriusannya dalam memproduksi film berkualitas dengan menggandeng sejumlah kru profesional. Salah satu nilai jual utama film ini adalah sinematografi yang memukau, dengan pengambilan gambar yang estetik dan penggunaan palet warna yang menggambarkan suasana hati karakter.
Lokasi syuting tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Pemilihan lokasi ini memberi sentuhan emosional tersendiri yang menyatu dengan cerita, terutama pada adegan-adegan yang menggambarkan perpisahan, pertengkaran batin, dan proses penyembuhan diri.
Musik latar film ini juga menjadi sorotan. Dengan menggandeng musisi indie seperti Nara Svara dan Langit Biru, lagu-lagu dalam film ini menciptakan atmosfer yang dalam dan menyentuh, memperkuat emosi dalam tiap adegan.
Pesan Moral dan Relevansi Sosial
Dita Arlina, sang sutradara, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa film ini diharapkan bisa menjadi “cermin sosial” sekaligus ruang edukasi emosional. “Kita ingin membuka diskusi. Banyak orang yang bertahan dalam hubungan hanya karena takut sendirian, padahal sebenarnya mereka menyiksa diri sendiri. Film ini ingin bilang bahwa perpisahan bukan kegagalan, tapi bisa jadi bentuk keberanian dan penyelamatan diri,” ujar Dita.
Respon Awal yang Positif
Beberapa warganet bahkan telah menyebut film ini sebagai “penggugah rasa terbaik tahun ini” dan “wakil suara hati mereka yang pernah tersakiti.”
Harapan untuk Masa Depan Perfilman Indonesia
Sebagai film perdana, SOEX Entertainment berhasil menunjukkan kualitas dan integritas dalam bercerita. Jika ini adalah permulaan, maka publik bisa berharap lebih banyak karya-karya bernas dari rumah produksi ini ke depannya.