PBB kembali memperingatkan dunia tentang ancaman perubahan iklim setelah meluncurkan laporan terbaru yang mencatat rekor suhu lautan tertinggi sepanjang sejarah. Dalam data yang dirilis oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), suhu rata-rata permukaan laut global pada bulan lalu mencapai level tertinggi sejak pencatatan dimulai.

Para ilmuwan yang tergabung dalam laporan ini mencatat bahwa kenaikan suhu laut terjadi secara konsisten di hampir semua wilayah, termasuk Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Mereka menyebut kondisi ini sebagai indikator kuat bahwa perubahan iklim semakin mempercepat pemanasan global.

Laut yang lebih hangat berdampak besar terhadap sistem iklim Bumi. Suhu tinggi sweet bonanza  memicu cuaca ekstrem, mempercepat mencairnya es kutub, dan merusak ekosistem laut seperti terumbu karang. Selain itu, populasi ikan juga mulai berpindah karena suhu habitatnya berubah, yang bisa memicu konflik antar negara dalam perebutan wilayah perikanan.

Sekretaris Jenderal WMO menegaskan bahwa dunia harus bertindak cepat dan tegas. Ia menyerukan negara-negara untuk mengurangi emisi karbon, memperkuat adaptasi iklim, dan berinvestasi dalam energi terbarukan. Tanpa langkah konkret, ia memperingatkan bahwa dampaknya akan jauh lebih buruk di tahun-tahun mendatang.

Negara-negara kepulauan kecil menyuarakan kekhawatiran mereka di forum internasional. Mereka mengklaim bahwa kenaikan permukaan laut mulai mengancam wilayah pemukiman dan mata pencaharian masyarakat pesisir.

Dengan laporan ini, PBB mengingatkan bahwa lautan bukan hanya korban perubahan iklim, tapi juga cerminan krisis global yang terus memburuk. Dunia harus mengambil tindakan sebelum terlambat.

By admin