Beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem kembali melanda Jawa Tengah. Hujan deras yang mengguyur tanpa henti menyebabkan banjir bandang di berbagai daerah, merendam ribuan rumah dan memaksa ribuan warga mengungsi. Dari Demak hingga Cilacap, bencana ini menyisakan duka dan tantangan besar bagi masyarakat dan pemerintah setempat.
Demak: Tanggul Jebol, 27 Ribu KK Terdampak
Di Kabupaten Demak, jebolnya tanggul Sungai Irigasi Jratunseluna dan Sungai Wulan menyebabkan banjir melanda 88 desa di 11 kecamatan. Sebanyak 27.254 kepala keluarga terdampak, dengan ribuan situs depo 10k rumah terendam air. Warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara pemerintah daerah berupaya keras menyalurkan bantuan dan memperbaiki tanggul yang rusak.
Kudus: 5 Orang Tewas, Ribuan Mengungsi
Di Kudus, banjir bandang merendam 6.505 rumah di 29 desa, memaksa 1.619 jiwa mengungsi. Tragisnya, lima orang dilaporkan tewas akibat tenggelam. Selain itu, banjir juga merusak ribuan hektar lahan pertanian, puluhan fasilitas pendidikan, dan berbagai sarana keagamaan. Pemerintah daerah bersama relawan terus berupaya mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan.
Kendal: Warga Terjebak di Atap Rumah
Kabupaten Kendal juga tak luput dari bencana. Banjir setinggi hingga tiga meter merendam ribuan rumah, memaksa warga naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri. Tim SAR dan BPBD segera melakukan evakuasi, sementara dapur umum didirikan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Cilacap: Delapan Kecamatan Terendam
Di Cilacap, delapan kecamatan terendam banjir akibat meluapnya sungai-sungai setelah hujan lebat. Ribuan rumah terendam, dengan genangan air mencapai hampir dua meter di beberapa lokasi. Warga bertahan di lantai dua rumah mereka, sementara BPBD setempat mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan makanan.
Brebes: Tiga Tanggul Jebol, Ratusan Mengungsi
Di Brebes, hujan deras menyebabkan tiga tanggul sungai jebol, merendam puluhan desa di beberapa kecamatan. Ribuan rumah terdampak, memaksa ratusan warga mengungsi. Lahan pertanian, khususnya bawang merah, juga mengalami kerusakan parah.
Upaya Penanganan dan Mitigasi
Pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya menanggulangi dampak bencana ini. Posko pengungsian dan dapur umum didirikan di berbagai lokasi, sementara perbaikan tanggul dan infrastruktur rusak dilakukan secepat mungkin. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Harapan dan Solidaritas
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan solidaritas antarwarga. Semoga dengan kerja sama semua pihak, Jawa Tengah dapat segera pulih dari bencana ini.